dimanche 31 juillet 2011
otomotif
Otomotif
Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata ‘Jepang’? Negara dengan kemajuan dan kecanggihan teknologinya namun tetap selaras berdampingan dengan keunikan kebudayaannya. Atau salah satu negara yang kini mulai dianggap sebagai pusat trend mode dunia. Atau mungkin juga salah satu produsen otomotif terbesar di dunia.
Well, semua hal diatas umumnya merupakan deskripsi yang cukup tepat tentang Jepang, khususnya untuk hal yang disebutkan terakhir. Sebagai salah satu produsen otomotif terbesar, Jepang berhasil mengekspor produk-produknya ke berbagai negara dibelahan dunia ini. Bahkan berhasil menguasai pasar di beberapa negara. Berbagai jenis kendaraan bermotor, baik roda empat maupun roda dua dari berbagai jenis turut meramaikan pasar otomotif dunia. Selain mobil atau motor itu sendiri, ada satu hal lagi yang juga cukup menarik untuk dicermati, yaitu gaya modifikasi dari negeri matahari terbit tersebut. Gaya dandanan yang kini juga mulai ikut mewabah di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
yamaha majestyMirip dengan trend berpakaian berupa Harajuku style yang selalu dilirik oleh para pemerhati fashion di dunia, gaya modifikasi otomotif, baik untuk mobil maupun motor di Jepang juga banyak dijadikan acuan untuk diikuti. Contohnya untuk modifi kasi motor. Masyarakat Jepang saat ini sedang gemar mendandani motor berjenis big scooter. Sebutlah merek-merek seperti Yamaha Majesty atau Suzuki Burgman. Dandanan yang mereka terapkan umumnya bergaya fancy. Dengan permainan warna yang catchy dipadu unsur-unsur candy tone seperti putih solid, putih mutiara, orange, baby blue, kuning, dan banyak lagi. Ada juga yang menambahkan grafi s airbrush di sekujur body motornya. Tak hanya itu, aksen chrome juga sering dijumpai di scooter-scooter andalan mereka. Hal ini sekaligus menegaskan kesan mewah di motor tersebut.
Pengaplikasian aksesoris-aksesoris lain seperti knalpot dual pipe (yang juga beraksen chrome) makin menguatkan aura itu. Saking maraknya modifi kasi big scooter di Jepang, salah satu rumah modifi kasi mobil yang cukup terkenal yaitu Fabulous, secara khusus sudah menyediakan aksesoris pendukung untuk beberapa merek big scooter! Di Indonesia, terutama Jakarta, mendandani big scooter juga mulai marak dilakukan. Walaupun belum seekstrim di Jepang, namun jika diperhatikan kini di jalanan mulai banyak berkeliaran berbagai big scooter yang sudah berwana-warni, seperti Suzuki Burgman berkelir putih kombinasi hitam, atau Piaggio X9 dengan warna menyala, dan masih banyak lagi. Kita tunggu saja modifi kasi berikutnya.
honda scooterUntuk mobil, contohnya adalah gaya dandanan JDM atau Japanese Domestic Market, gaya dandanan yang sebenarnya dibuat berdasarkan adanya aturan-aturan yang diterapkan oleh pemerintah Jepang terhadap pemilik mobil di negaranya. Gaya JDM ini sebenarnya sangat menarik dan applicable sekali untuk diterapkan di Indonesia, karena penampakan luar mobil-mobil Jepang ini tak ubahnya seperti mobil-mobil produksi missal pada umumnya. Namun jika diperhatikan lebih detil, akan terlihat bagian-bagian kecil yang memang berbeda dan terlihat menarik. Contohnya dari sisi eksterior. Warna body umumnya didominasi warna solid seperti putih, hitam, merah, atau kuning. Namun warna metalik seperti biru dan silver juga tak haram untuk dilirik. Lalu ada penambahan lips spoiler, side skirt atau duck tail minimalis di sekujur body. Bahan dan rona Karbon Kevlar juga umumnya cukup mendominasi untuk bagian-bagian itu tadi. Tak jarang kap mesin asli diganti dengan menggunakan kap mesin aftermarket berbahan Karbon Kevlar yang tujuannya selain untuk mereduksi bobot kendaraan, juga tampil gaya.
lowriderUntuk sektor kaki-kaki, umumnya telah mengalami penggantian suspensi dengan produk aftermarket. Namun penyunatan ketinggian ini juga tidak terlalu ekstrim, cukup terlihat manis dan masih nyaman dan aman dikendarai. Merek-merek seperti Eibach, Tein, Showa, dan sebagainya masih menjadi pilihan untuk bagian suspensi. Untuk bagian rodanya, velg umumnya diganti dengan velg berbahan ringan namun dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Contohnya antara ring 15 sampai 16 yang dipadu dengan ban berprofi l rendah seperti 45 atau 50 namun dengan tapak yang agak lebar, seperti 205. Enkei, Volk racing, Rays Engineering, atau Buddy Club merupakan velg-velg favorit dari gaya JDM ini.
honda scooterUntuk mobil, contohnya adalah gaya dandanan JDM atau Japanese Domestic Market, gaya dandanan yang sebenarnya dibuat berdasarkan adanya aturan-aturan yang diterapkan oleh pemerintah Jepang terhadap pemilik mobil di negaranya. Gaya JDM ini sebenarnya sangat menarik dan applicable sekali untuk diterapkan di Indonesia, karena penampakan luar mobil-mobil Jepang ini tak ubahnya seperti mobil-mobil produksi missal pada umumnya. Namun jika diperhatikan lebih detil, akan terlihat bagian-bagian kecil yang memang berbeda dan terlihat menarik. Contohnya dari sisi eksterior. Warna body umumnya didominasi warna solid seperti putih, hitam, merah, atau kuning. Namun warna metalik seperti biru dan silver juga tak haram untuk dilirik. Lalu ada penambahan lips spoiler, side skirt atau duck tail minimalis di sekujur body. Bahan dan rona Karbon Kevlar juga umumnya cukup mendominasi untuk bagian-bagian itu tadi. Tak jarang kap mesin asli diganti dengan menggunakan kap mesin aftermarket berbahan Karbon Kevlar yang tujuannya selain untuk mereduksi bobot kendaraan, juga tampil gaya.
lowriderUntuk sektor kaki-kaki, umumnya telah mengalami penggantian suspensi dengan produk aftermarket. Namun penyunatan ketinggian ini juga tidak terlalu ekstrim, cukup terlihat manis dan masih nyaman dan aman dikendarai. Merek-merek seperti Eibach, Tein, Showa, dan sebagainya masih menjadi pilihan untuk bagian suspensi. Untuk bagian rodanya, velg umumnya diganti dengan velg berbahan ringan namun dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Contohnya antara ring 15 sampai 16 yang dipadu dengan ban berprofi l rendah seperti 45 atau 50 namun dengan tapak yang agak lebar, seperti 205. Enkei, Volk racing, Rays Engineering, atau Buddy Club merupakan velg-velg favorit dari gaya JDM ini.
Penggantian peranti rem berupa disc brake dan kalipernya dengan produk aftermarket yang lebih mumpuni juga banyak dilakukan. Merek-merek seperti Endless atau Project masih menjadi pilihan. Penggantian peranti rem ini bukan tanpa alasan, sebab mobil-mobil ini umumnya telah mengusung teknologi tinggi di dalam kompartemen mesinnya. Inilah yang membedakan dari mobil-mobil produksi massal. Turbocharger atau Supercharge turut dicangkokkan ke mesin yang sebelumnya telah diupgrade. Pengaplikasian piggyback chip merupakan hal yang lumrah untuk modifi kasi ini. Engine swap (penggantian mesin) dengan mesin yang grade atau tenaganya lebih tinggi juga merupakan hal yang wajar dilakukan. Namun, penggantian atau peningkatan tenaga mesin ini tetap harus ramah lingkungan karena pemerintah Jepang sangat ketat dalam tes uji emisi di negaranya. Tak lupa pengaplikasian strut bar di kompartemen mesin untuk menunjang kerja suspensi agar handling mobil menjadi lebih sempurna.
scooter baseBeralih ke bagian interior. Umumnya jok telah diganti dengan tipe racing atau bucket seat. Merek-merek seperti Recaro, Bride atau Sparco masih mendominasi. Penggantian steering wheel, shift knob dan pedal set juga merupakan hal pelengkap yang wajib dilakukan. Tak lupa safety belt dan peranti pendukung lain seperti tachometer, oil pressure gauge atau boost meter turbo juga diaplikasikan di interior yang tak hanya untuk menambah gaya, tapi juga fungsional.
Bila diperhatikan secara keseluruhan, tampilan mobil-mobil bergaya JDM memang cukup minimalis. Namun tenaga yang tersimpan di balik wajah minimalis tersebut umumnya cukup bengis. Dan alasan mengapa disebut cukup applicable adalah karena mobil-mobil yang didandani merupakan mobil-mobil mass product yang juga banyak berkeliaran di Indonesia. Bahkan di beberapa toko aksesoris di Jakarta, seperti daerah Kemayoran dan Kedoya, sudah ada yang menyediakan aksesoris-aksesoris JDM ini. Tinggal disesuaikan dengan mobil anda masing-masing.
Dandanan Japanese Style memang terbukti cukup menarik untuk dijadikan acuan. Jadi tak hanya gaya berpakaiannya saja, tapi juga gaya modifikasi utuk kendaraan. Tertarik untuk mencoba? Atau mungkin Anda sudah menjadi salah satu diantaranya?
scooter baseBeralih ke bagian interior. Umumnya jok telah diganti dengan tipe racing atau bucket seat. Merek-merek seperti Recaro, Bride atau Sparco masih mendominasi. Penggantian steering wheel, shift knob dan pedal set juga merupakan hal pelengkap yang wajib dilakukan. Tak lupa safety belt dan peranti pendukung lain seperti tachometer, oil pressure gauge atau boost meter turbo juga diaplikasikan di interior yang tak hanya untuk menambah gaya, tapi juga fungsional.
Bila diperhatikan secara keseluruhan, tampilan mobil-mobil bergaya JDM memang cukup minimalis. Namun tenaga yang tersimpan di balik wajah minimalis tersebut umumnya cukup bengis. Dan alasan mengapa disebut cukup applicable adalah karena mobil-mobil yang didandani merupakan mobil-mobil mass product yang juga banyak berkeliaran di Indonesia. Bahkan di beberapa toko aksesoris di Jakarta, seperti daerah Kemayoran dan Kedoya, sudah ada yang menyediakan aksesoris-aksesoris JDM ini. Tinggal disesuaikan dengan mobil anda masing-masing.
Dandanan Japanese Style memang terbukti cukup menarik untuk dijadikan acuan. Jadi tak hanya gaya berpakaiannya saja, tapi juga gaya modifikasi utuk kendaraan. Tertarik untuk mencoba? Atau mungkin Anda sudah menjadi salah satu diantaranya?
Motocross
Kim Puji Kroser Tanah Air
AKSI gemilang yang ditampilkan kroser-kroser muda Indonesia dalam Seri I III Kejurnas Axioo Motocross Internasional di Sirkuit Mayasari, Dadaha, Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (1/8), mendapat pujian dari kroser Australia, Kim Ashkenazi (36).
Dalam lomba itu, kroser-kroser muda Indonesia memberikan perlawanan sengit sepanjang lomba. Namun, berkat pengalaman Kim yang telah lama malang melintang di berbagai even internasional termasuk beberapakali tampil di Indonesia ia akhirnya mampu finish di tempat pertama dari dua moto yang dilombakan.
“Kualitas kroser-kroser Indonesia meningkat pesat. Saya telah mengikuti beberapakali lomba di Indonesia. Saya melihat performa mereka terus meningkat, ” kata Kim.
Dalam lomba berdurasi 30 menit plus 2 lap di kelas SE 125 cc, pada moto pertama, Kim mampu melesat terdepan. Ia terus ditempel ketat Aldi Lazaroni, 16, Andre Sondakh, 15, Farhan Hendro,15, dan Agi Agassi,15. Namun nama terakhir akhirnya terpental dari rombongan kerena terjatuh di sirkuit yang sebagian besar berlumpur akibat malam harinya diguyur hujan sebelum lomba berlangsung.
Kim finish pertama diikuti Aldi dan Andre Sondakh. Sedang kroser senior Aep Dadang Supriatna berada di posisi kelima dibawah Adi Aprian Nugraha.
Pada moto kedua, Kim yang mengendarai motor KTM langsung menyodok di posisi terdepan. Ia pun cukup jeli untuk memilih racing line yang lebih kering dibanding dengan kroser lokal yang sembarang sehingga menyulitkan dalam melajukan motornya.
“Sirkuitnya cukup bagus walaupun sebagian dipenuhi lumpur. Namun saya bisa memilih mana yang kering dan tidak. Ini mempermudah melajukan motor,” terang Kim.
Pada moto kedua, Kim finish pertama diikuti Aldi Lazaroni dan di posisi ketiga Aep Dadang Supriatna. Total poin yang didapat Kim adalah 50, sedangkan Aldi 44 dan Aep 36.
“Dibandingkan Seri I dan Seri II, saya menilai sirkuit Seri III cukup bagus. Saya salut dengan pihak panitia yang mau menerima kritikan untuk membuat sirkuit yang lebih bagus,” ucap kroser asal Soreang berusia 34 tahun itu.
Menurut Aep, sirkuit di Dadaha ini lebih lebar sehingga memudahkan untuk melewati lawan. “Sirkuit Seri I di Serang dan Seri II di Cikarang sempit sehingga sulit untuk melewati kroser di depannya,” jelas dia.
Seri IV akan digelar di Yogyakarta, akhir Oktober. Tapi, sebelum kejurnas motokros itu berlangsung akan didahului dengan seri Superkross yang lebih menantang.
Motocross
David Philippaerts of Yamaha Monster Energy Motocross Team will be unable to race for the incoming 64th Motocross of Nations due to an injury he sustained while showing off raging speed during the 2nd Moto race. Apparently, Philippaerts twisted his right knee and was unable to complete the race securing a third position in the FIM MX1-GP World Championship on the factory YZ450FM. The rider immediately went back to his home in Milan for a medical check-up that revealed that, although it was not serious enough to need surgery, his knee would require adequate rest for a period of twenty days before the 2008 world champion could begin light cycling routines.
On the other hand, luck comes to Gautier Paulin as Team Yamaha chose him to represent France in the MX1 category with a YZ450FM. "While I am sorry for Christophe this is an exciting news for me and I am proud to represent France as part of a strong team. There is not much time to prepare but we are working hard now to get ready on the bike and be as fast as possible for Thunder Valley”, Paulin said.
The 20-year-old racer, Gautier Paulin, is completely prepared to enter the race for the third time this year after a successful second half in the 2010 MX2-GP campaign. His success came in the form of a victory for the YZ250FM in Holland and four podium results from the final five rounds.
Upon being told that he wasn’t able to compete Philippaerts said, "This is the last thing I wanted to happen because the news at Fermo that we could go and race for our country was fantastic for us and all the fans. I’m lucky that the injury is not a third-degree tear because that would mean surgery. However I cannot ride nor do anything for nearly three weeks now; if the ligament has any more stress then it might go completely and that would put me out for quite a while. I want to thank all the people that supported me at the weekend and through the season and I am sorry I cannot do the Nations for them, the team and all our sponsors. I really hope that Italy can do well."
The 2010 Red Bull FIM Motocross of Nations has begun to build some momentum as several countries have already selected superb racers set to battle for the event. The race is scheduled for September 25th and 26th at Thunder Valley in Colorado and many expect it to add to the never-ending history of the MON.
The 2009 MX Championship has already started getting riders, motorcycles and their crews in trouble. These are by far the coolest pictures we’ve come across yet and by the small unstained blue on the front fender, we can confidently say that we’re dealing with a Yamaha dirt bike.
Apparently, as the bikes become better performing, organizers make sure that tracks are even harder to race on and that’s what the audience loves about motocross racing.
2011 Ducati 848 EVO Highlights
Base Price | $12,995.00 |
Model Year | 2011 |
Manufacturer | Ducati |
Model | 848 EVO |
Category | Sportbikes |
Fuel Capacity | 4.1 gal |
Engine | Longitudinal Twin |
Transmission | Manual |
2011 Ducati 848 EVO Specs
Dimensions, Weights, Capacities
Width | |
Height | 43.3 in. |
Rake and Trail | 24.5 / mm |
Wheelbase | 56.3 in. |
Seat Height | 32.6 in. |
Dry Weight | 370 lbs |
Fuel Capacity | 4.1 gal |
Ground Clearance |
Performance
Engine | Longitudinal Twin |
Piston Displacement | 849.4cc |
Bore and Spoke | 94mm X 61.2mm |
Induction | Fuel Injected |
Compression Ratio | 13.2:1 |
Ignition | Electric |
Cooling | Liquid |
Chassis, Suspension, Brakes
Frame | Steel / Magnesium |
Front Suspension | Inverted Fork |
Rear Suspension | Single Sided Swing Arm |
Read Suspension Adjust | Yes |
Brakes | Dual Hydraulic Disc / Hydraulic Disc |
Front Tires | Pirelli Dragon Supercorsa PRO 120/70 ZR17 |
Rear Tires | Pirelli Dragon Supercorsa PRO 180/55 ZR17 |
Front Suspension Travel | 5mm |
Rear Suspension Travel | 120mm |
Drive Train
Transmission | Manual |
Pricing
MSRP | $12,995.00 (USD) |
2011 Ducati 848 EVO Sportbike
2011 Ducati 848 EVO Sportbike
- Ducati has announced another EVO model release, with its 2011 Ducati 848 EVO middleweight sportbike. Like the EVO versions of the Hypermotard (2010 Ducati Hypermotard EVO First Ride) the new 848 builds off the base model, but features a higher-spec engine and performance-related additions, with the Italian marque citing feedback from AMA Pro Racing (where the 848 campaigns in the Daytona SportBike class) as well as consumer feedback.
- The Testastretta Evoluzione Twin gets a redesign, with Ducati swapping out new cylinder heads, pistons, throttle bodies and camshafts. While the Bologna-firm doesn’t divulge details on the new internal changes, it claims the mods up power to 140 hp @ 10,500 rpm and 72.3 lb-ft of torque at 9750 rpm. The standard 848 claims 134 hp at 10,000 rpm and 70.8 lb-ft at 8250 rpm, for EVO net power gaining six ponies and 1.5 lb-ft at higher rpm.
- The 848 EVO chassis get performance help too, with a cross-mounted steering damper standard equipment. Wheels are covered with the latest generation Pirelli Diablo Supercorsa SP tires, which replace the standard 848’s Dragon Supercorsa PRO. In the braking department, Brembo monobloc calipers round out the changes.
mercredi 27 juillet 2011
Inscription à :
Articles (Atom)